Gerakan Gebangan Sehat merukan gerakan yang dihimpun oleh mahasiswa TIM II KKN UNDIP 2013 yang dimana gerakan ini merupakan program multidisipliner yang harus diterapkan untuk kesehatan masyarakat desa gebangan. Program gebangan sehat ada beberapa diantaranya
1. Pemberian Minyak Ikan pada Anak PAUD
Program ini merupakan program dari Evi Maya Sari Jurusan Perikanan UNDIP yang ditujukan kepada anak-anak paud. Program ini Berjalan pada tanggal Senin, 29 juli 2013 dan Rabu, 31 juli 2013. Pemberian minyak ikan sendiri mempunyai beberapa manfaat yaitu untuk mencerdaskan otak,menambah nafsu makan dan mengandung vitamin A,B,C dan D.
2. Edukasi Kesehatan Reproduksi
Masa remaja merupakan masaperalihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa
di mana terjadi perubahan fisik, mental, dan psikososial yang
berdampak pada berbagai aspek kehidupan.Hal
menyebutkan masa remaja penuh dengan topan dan badai (strurm and drang),
yaitu remaja merupakan masa yang penuh goncangan yang
ditandai dengan konflik dan perubahan suasana hati.Hal ini terutama dipengaruhi oleh perubahan fisik yang
terjadi pada fase pubertas.Remaja seringkali merasa bingung,
canggung untuk mengatasi perubahan yang terjadi pada dirinya.Oleh karena itu,
diperlukan suatu upaya edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja di
Desa Gebangan tentang kesehatan reproduksi, sehingga harapannya remaja di
Desa Gebangan dapat mempersiapkan diri menjalani masa remaja secara sehat.
Program
edukasi kesehatan reproduksi dilaksanakan di salah satu ruangan SD 1 Gebangan tanggal
1 Agustus 2013.Diikuti 40 peserta, yang terdiri dari siswa SMP dan
SMA.Kegiatan dikemas dalam bentuk diskusi interaktif membahas materi seksualitas,
pubertas, dan system reproduksi. Peserta tampak antusias mengikuti kegiatan dan menunjukkan minat dalam diskusi. Program ini merupakan Program dari Putri Puspitarani Jurusan Psikalog UNDIP.
3. Bimbingan Karier untuk Remaja
Saat
ini kita hidup pada zaman yang di dalamnya kecepatan perkembangan teknologi mempengaruhi
apa yang kita lakukan dan bagai mana melakukannya hampir 24 jam. Karier bukan lagi
bersifat satu untuk seumur hidup, tetapi karier bias jadi berubah-ubah menyesuaikan
perkembangan yang terjadi. Oleh karena itu, remaja perlu mempersiapkan diri menapaki
perkembanga nkariernya, kerena perkembangan karier tidak hanya tentang pekerjaan
apa yang dilakukan, seberapa tinggi jabatan, perkembangan karier meliputi aspek
dari perkembangan total individu yang menitik berat kan pembelajaran,
persiapan, cara memasuki dan kemajuan di dunia kerja.
Program bimbingan karier
untuk siswa SMP dan SMA diawali dengan self-assessment,
yaitu usaha mengenal potensi, kekurangan, hambatan, danmotivasi yang mendasari perilaku
individu. Melalui self-asessment diharapkan
peserta dapat mengenali siapa dirinya sebagai modal pemilihan karier yang
sesuai dengan kepribadian yang bersangkutan. Setelah kegiatan self-asessment dilanjutkan dengan membuat
sungai kehidupan sebagai media bagi peserta merencanakan masa depan dan kariernya
dengan cara yang menyenangkan. Program ini merupakan Program dari Siska Lestari Jurusan Psikalog UNDIP.
4. Pendataan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Awal Sebelum Penyuluhan
Kegiatan
pendataan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja awal dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengetahuan remaja–remaja Desa
Gebangan tentang kesehatan reproduksi. Kegiatan pendataan dilakukan dengan
pemberian kuesioner yang diisi oleh remaja peserta “Penyuluhan Pengetahuan
Kesehatan Reproduksi Remaja Awal”
sebelum penyuluhan. Penyuluhan tersebut dilaksanakan pada hari kamis, tanggal
31 Juli 2013. Peserta penyuluhan
tersebut adalah remaja-remaja Desa Gebangan yang duduk di bangku SMP dan SMA
atau SMK. Remaja-remaja yang hadir sebanyak 37 orang, yaitu 18 laki-laki dan 19
perempuan. Hasil pendataan menunjukkan bahwa hampir semua remaja sudah tahu
tentang pubertas, menstruasi dan mimpi basah. Tapi awal mereka mulai paham
tentang pubertas berbeda-beda yaitu 21.62162 % pada saat
kelas 1SMP, 29.72973 % pada saat kelas 2 SMP, 16.21622 % pada saat kelas 3 SMP,
dan 5.405405 % pada saat kelas 1 SMA. Dari data tersebut bisa dikatakan bahwa
saat awal mereka tahu atau paham tentang kesehatan reproduksi cukup telat,
sehingga perlu ditingkatkan pemberian edukasi tentang kesehatan reproduksi.
Informasi
tentang kesehatan reproduksi rata-rata mereka dapatkan banyak dari guru di
sekolahan dan teman-teman mereka. Hanya
16.216 % informasi tentang pubertas mereka dapatkan dari orang tua. Jadi bisa
dikatakan bahwa campur tangan orang tua dalam memberikan edukasi tentang
kesehatan reproduksi (pubertas, menstruasi dan mimpi basah) sangat kurang.
Perubahan fisik yang umumnya dialami oleh remaja-remaja yang telah memasuki
masa pubertas (mengalami menstruasi atau mimpi basah) adalah payudara membesar
pada perempuan, timbul jerawat, suara berubah dan muncul jakun pada laki-laki,
bau badan serta tumbuh rambut halus pada bagian-bagian tertentu. Bagi
remaja-remaja yang sudah mengalami menstruasi atau mimpi basah, rata-rata semua
sudah mengetahui cara-cara yang harus dilakukan ketika sedang menstruasi atau mimpi
basah misalnya mandi wajib atau mengganti pembalut secara 2-3 kali sehari. Oleh Alviatun Jurusan Sistematika UNDIP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar